Kesempurnaan Islam dan Pemisahan Urusan Agama serta Dunia
Agama Islam telah sempurna
sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Qur'an dan dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ.
Allah berfirman dalam Surah
Al-Ma'idah ayat 3:
"Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam sebagai agamamu."
Islam sebagai agama yang
sempurna tidak memerlukan tambahan dalam hal ibadah. Rasulullah ﷺ
memperingatkan dalam hadisnya:
Hadits Riwayat Al-Bukhari dan
Muslim
"Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan (agama) kami ini
yang bukan darinya, maka ia tertolak."
Hadits Riwayat An-Nasa'i dan
Ahmad
"Hati-hatilah kalian terhadap perkara-perkara baru (dalam agama),
karena setiap perkara baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan
setiap kesesatan tempatnya di neraka."
Dengan demikian, dalam urusan
agama, terutama dalam hal peribadatan, tidak diperlukan inovasi atau tambahan
apa pun. Segala bentuk ibadah harus bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah
Rasulullah ﷺ.
Namun, dalam urusan dunia,
manusia diberi kebebasan untuk berinovasi dan mengembangkan ilmu. Rasulullah ﷺ
bersabda:
Hadis Riwayat Muslim (2363)
Rasulullah ﷺ pernah melihat
orang-orang Madinah sedang menyerbukkan pohon kurma. Lalu beliau berkata:
"Seandainya kalian tidak
melakukannya, niscaya (kurma itu) akan tetap baik."
Maka mereka pun meninggalkan
penyerbukan itu, tetapi ternyata hasilnya buruk. Kemudian mereka mengadukan hal
tersebut kepada Nabi ﷺ, lalu beliau bersabda:
"Kalau itu urusan
dunia kalian, maka kalian lebih tahu. Tetapi jika itu urusan agama kalian, maka
kembalikanlah kepadaku (ikuti petunjukku)."
Dengan demikian, Islam
memberikan pedoman yang jelas: Dalam ibadah, kita wajib mengikuti ajaran
Rasulullah ﷺ tanpa menambah atau mengurangi. Sedangkan dalam urusan dunia, kita
diberikan kebebasan untuk berinovasi sesuai dengan ilmu dan pengalaman.
Allahu A’lam.

إرسال تعليق