Bid'ah di seputar bulan Rajab
merujuk pada amalan-amalan yang dilakukan oleh sebagian umat Islam yang tidak
memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam (baik dari Al-Qur’an maupun hadits
yang sahih) dan dianggap sebagai perbuatan yang ditambahkan ke dalam agama
tanpa izin dari Nabi Muhammad SAW. Bid'ah secara umum diartikan sebagai segala
sesuatu yang diadakan dalam agama yang tidak ada contohnya atau tuntunannya
dari Nabi dan para sahabat.
Ada beberapa praktek bid'ah yang sering muncul seputar
bulan Rajab, terutama yang berkaitan dengan amalan-amalan tertentu yang
dianggap memiliki keistimewaan atau pahala besar, padahal sebenarnya tidak ada
dasar yang jelas dalam ajaran Islam yang mengharuskannya. Berikut adalah
beberapa contoh bid'ah yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam di bulan
Rajab:
1. Perayaan Nisfu Rajab (15 Rajab)
Sebagian besar umat Islam,
terutama di beberapa negara, menganggap malam Nisfu Rajab (malam pertengahan
bulan Rajab) sebagai malam yang sangat istimewa. Mereka melakukan berbagai
ritual seperti:
-
Mengadakan pengajian besar-besaran
-
Doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan.
- Mengadakan
shalat sunnah khusus pada malam tersebut.
Namun, tidak ada hadits yang
sahih atau ajaran dari Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa malam Nisfu
Rajab memiliki keistimewaan tertentu atau bahwa ada ibadah khusus yang harus
dilakukan. Oleh karena itu, praktik-praktik ini sering dikategorikan sebagai bid'ah
karena tidak ada tuntunan yang jelas dalam syariat Islam.
2. Puasa Khusus Rajab
Beberapa orang beranggapan
bahwa berpuasa pada bulan Rajab memiliki keutamaan yang sangat besar dan
dianjurkan secara khusus. Namun, meskipun puasa pada bulan Rajab boleh
dilakukan secara umum (seperti puasa sunnah lainnya), tidak ada hadits sahih
yang menyebutkan bahwa puasa pada bulan Rajab lebih utama daripada bulan
lainnya, kecuali puasa yang dilakukan secara umum pada hari-hari tertentu yang
dianjurkan seperti Senin-Kamis, tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah.
Beberapa kalangan juga
menetapkan puasa tertentu pada bulan Rajab yang dianggap sebagai ibadah khusus.
Padahal, puasa ini tidak ada landasan yang kuat dalam ajaran Islam dan masuk ke
dalam kategori bid'ah.
3. Shalat Sunnah Khusus di Bulan Rajab
Ada sebagian umat Islam yang
menganggap bahwa terdapat shalat sunnah tertentu yang khusus dilaksanakan pada
bulan Rajab, seperti shalat sunnah dua rakaat dengan niat khusus di bulan
Rajab atau shalat dengan jumlah tertentu di malam tertentu. Praktik-praktik
semacam ini tidak memiliki dasar yang sahih dalam hadits Nabi dan oleh karena
itu dianggap sebagai bid'ah.
4. Ziarah Kubur di Bulan Rajab
Sebagian orang beranggapan
bahwa bulan Rajab adalah waktu yang baik untuk melakukan ziarah kubur, dengan
keyakinan bahwa bulan ini membawa berkah atau keutamaan tersendiri. Ziarah
kubur itu sendiri memang dianjurkan dalam Islam, tetapi tidak ada ketentuan
khusus atau amalan tertentu yang harus dilakukan pada bulan Rajab. Jika
seseorang mengkhususkan ziarah kubur hanya pada bulan Rajab dengan keyakinan
tertentu (seperti bahwa bulan ini membawa keutamaan), maka ini bisa
dikategorikan sebagai bid'ah.
5. Tasyakuran dan Doa Bersama Secara Khusus
Beberapa kelompok atau
individu mungkin mengadakan tasyakuran atau doa bersama dengan
niat khusus untuk mendapatkan keberkahan bulan Rajab. Walaupun berdoa bersama
tidak dilarang, namun apabila dilakukan secara khusus pada bulan Rajab dengan
keyakinan bahwa bulan ini memiliki keutamaan lebih dalam hal doa dan
permohonan, maka bisa dikategorikan sebagai bid'ah. Doa bersama yang
dianggap lebih afdhal karena datangnya bulan Rajab tidak memiliki dasar yang
jelas dari ajaran Islam.
6. Perayaan Isra' Mi'raj di Bulan Rajab
Sebagian orang juga menganggap
bahwa bulan Rajab adalah waktu yang sangat istimewa karena bertepatan dengan
peristiwa Isra' Mi'raj (perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjid
al-Haram ke Masjid al-Aqsa dan naik ke langit). Meskipun Isra' Mi'raj adalah
peristiwa yang penting dalam sejarah Islam, merayakannya dengan cara tertentu
seperti mengadakan acara tertentu pada tanggal 27 Rajab (yang sering disebut
sebagai hari Isra' Mi'raj) atau menyelenggarakan acara tertentu dengan
keyakinan bahwa hal itu akan membawa berkah, bisa dianggap sebagai bid'ah.
Sebab, perayaan atau pengkhususan hari tersebut tidak ada dasarnya dalam ajaran
Nabi Muhammad SAW.
7. Doa dan Shalawat Khusus di Bulan Rajab
Sebagian orang mempercayai
bahwa terdapat doa-doa atau shalawat khusus yang lebih afdhal dibaca di bulan
Rajab, dengan harapan memperoleh keberkahan tertentu. Padahal, tidak ada dalil
yang jelas yang menyatakan bahwa doa atau shalawat tertentu lebih utama
dilakukan di bulan Rajab. Semua doa dan shalawat yang diajarkan Nabi Muhammad
SAW dapat dilakukan kapan saja, tanpa harus mengkhususkan waktu tertentu
seperti bulan Rajab.
Mengapa Ini Dikategorikan Sebagai Bid'ah?
Islam mengajarkan bahwa segala ibadah atau amalan yang
berkaitan dengan agama harus memiliki dasar yang jelas dari Al-Qur'an, hadits
sahih, atau ijma' (kesepakatan para ulama). Jika sebuah amalan tidak memiliki
dasar yang kuat dan dianggap sebagai tambahan dalam agama, maka amalan tersebut
bisa disebut sebagai bid'ah. Oleh karena itu, ibadah atau amalan yang
dilakukan khusus pada bulan Rajab tanpa ada tuntunan jelas dari Nabi Muhammad
SAW, seperti puasa, shalat, doa khusus, atau perayaan tertentu, dianggap
sebagai bid'ah.
Kesimpulan
Meskipun bulan Rajab adalah bulan yang mulia dan penuh
berkah, kita harus berhati-hati dalam menyikapi amalan yang dikaitkan dengan
bulan ini. Amalan yang tidak ada dasarnya dalam ajaran Nabi Muhammad SAW,
meskipun dilakukan dengan niat baik, tetap bisa masuk dalam kategori bid'ah.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berpegang pada ajaran yang sudah
jelas dan sahih, serta tidak menambah-nambah atau merayakan sesuatu yang tidak
diajarkan oleh Nabi SAW.

Posting Komentar