ٱهْدِنَا ٱلصِّرَاطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
"Ihdināṣ-ṣirāṭal-mustaqīm"
(Tunjukilah kami jalan yang lurus)
Ayat ini adalah doa yang
sangat mendalam untuk memohon petunjuk kepada Allah dalam setiap aspek
kehidupan. Berikut adalah makna dan renungan yang lebih luas terkait ayat ini:
1. Permohonan Berkelanjutan
Memohon petunjuk kepada Allah adalah kebutuhan setiap
muslim sepanjang hidupnya. Petunjuk ini mencakup:
·
Petunjuk dalam iman: Agar
tetap berada dalam keimanan yang benar.
·
Petunjuk dalam amal perbuatan: Agar
setiap langkah dan keputusan sesuai dengan syariat Allah.
·
Petunjuk untuk istiqamah: Agar
tetap teguh di jalan kebenaran tanpa menyimpang.
2. Makna Ṣirāṭal-Mustaqīm
(Jalan yang Lurus)
·
Jalan yang lurus adalah jalan menuju keridaan
Allah.
·
Ini adalah jalan yang ditempuh oleh para nabi,
orang-orang saleh, dan mereka yang memperoleh nikmat Allah (QS An-Nisa: 69).
·
Menjauhkan diri dari jalan kesesatan yang
membawa pada murka Allah.
3. Konteks Hidup
Ayat ini mengingatkan bahwa manusia tidak bisa berjalan
sendiri tanpa petunjuk Allah. Kehidupan penuh dengan tantangan, godaan, dan
keputusan yang sulit. Dengan meminta petunjuk kepada Allah, seorang muslim
memohon agar langkahnya selalu berada dalam cahaya kebenaran.
4. Aplikasi dalam Kehidupan
·
Membaca ayat ini dengan penuh kesadaran setiap
hari dalam salat adalah bentuk introspeksi.
·
Selalu mengingat pentingnya bergantung kepada
Allah, baik dalam hal kecil maupun besar.
·
Berusaha memahami dan mengamalkan ajaran
Al-Qur'an serta sunnah Rasulullah ﷺ sebagai wujud nyata mencari "ṣirāṭal-mustaqīm."
Ayat ini menjadi pengingat
bahwa manusia, betapapun hebatnya, selalu membutuhkan petunjuk dari Allah untuk
meraih keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat.
Allahu A'lam Wallahul Musta'an.

Posting Komentar