Ihdināṣ-Sirāṭal-Mustaqīm, Doa Sepanjang Hidup


Surah Al-Fatihah ayat 6:

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَاطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
"Ihdināṣ-ṣirāṭal-mustaqīm"
(Tunjukilah kami jalan yang lurus)

Ayat ini adalah doa yang sangat mendalam untuk memohon petunjuk kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan. Berikut adalah makna dan renungan yang lebih luas terkait ayat ini:

 

1. Permohonan Berkelanjutan

Memohon petunjuk kepada Allah adalah kebutuhan setiap muslim sepanjang hidupnya. Petunjuk ini mencakup:

·       Petunjuk dalam iman: Agar tetap berada dalam keimanan yang benar.

·       Petunjuk dalam amal perbuatan: Agar setiap langkah dan keputusan sesuai dengan syariat Allah.

·       Petunjuk untuk istiqamah: Agar tetap teguh di jalan kebenaran tanpa menyimpang.

 

2. Makna Ṣirāṭal-Mustaqīm (Jalan yang Lurus)

·       Jalan yang lurus adalah jalan menuju keridaan Allah.

·       Ini adalah jalan yang ditempuh oleh para nabi, orang-orang saleh, dan mereka yang memperoleh nikmat Allah (QS An-Nisa: 69).

·       Menjauhkan diri dari jalan kesesatan yang membawa pada murka Allah.

    

3. Konteks Hidup

Ayat ini mengingatkan bahwa manusia tidak bisa berjalan sendiri tanpa petunjuk Allah. Kehidupan penuh dengan tantangan, godaan, dan keputusan yang sulit. Dengan meminta petunjuk kepada Allah, seorang muslim memohon agar langkahnya selalu berada dalam cahaya kebenaran.

 

4. Aplikasi dalam Kehidupan

·       Membaca ayat ini dengan penuh kesadaran setiap hari dalam salat adalah bentuk introspeksi.

·       Selalu mengingat pentingnya bergantung kepada Allah, baik dalam hal kecil maupun besar.

·       Berusaha memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an serta sunnah Rasulullah ﷺ sebagai wujud nyata mencari "ṣirāṭal-mustaqīm."

 

Ayat ini menjadi pengingat bahwa manusia, betapapun hebatnya, selalu membutuhkan petunjuk dari Allah untuk meraih keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat.


Allahu A'lam Wallahul Musta'an.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama