Kalimat "ihdināṣ-ṣirāṭal-mustaqīm" (اهدِنَا الصِّرَاطَ
الْمُسْتَقِيمَ) berasal dari Surah Al-Fatihah ayat 6 dalam Al-Qur'an. Berikut
adalah maknanya:
Makna secara harfiah:
· Ihdinā (اهدِنَا): Tunjukkanlah kami,
bimbinglah kami, atau berilah kami petunjuk.
· Aṣ-ṣirāṭa (الصِّرَاطَ): Jalan,
atau jalan hidup.
· Al-mustaqīm (الْمُسْتَقِيمَ): Yang
lurus, yang benar, atau yang sesuai.
Makna keseluruhan:
“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.”
Ayat ini merupakan permohonan seorang hamba kepada Allah SWT untuk
diberikan petunjuk kepada jalan yang benar, yaitu jalan yang diridhai oleh-Nya,
yang membawa kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Penafsiran lebih luas:
1. Jalan yang lurus merujuk pada jalan Islam
yang penuh ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
2. Dalam konteks akidah, jalan lurus berarti jalan menuju tauhid dan
menjauhi kesyirikan.
3. Dalam kehidupan sehari-hari, ayat ini mengajarkan untuk senantiasa
meminta bimbingan Allah agar tidak menyimpang dalam keputusan, perilaku, dan
tujuan hidup.
Ayat ini adalah inti dari doa dalam shalat, menunjukkan betapa pentingnya meminta petunjuk dari Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Allahu A'lam Wallahul Musta'an.

Posting Komentar