1. Fadhilah (Keutamaan) Puasa
Syawal
Puasa Syawal sangat dianjurkan
oleh Rasulullah ﷺ karena memiliki keutamaan besar, yaitu pahala seperti
puasa setahun penuh.
Dalil Shahih:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang
berpuasa Ramadan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia
seperti berpuasa sepanjang tahun."
(HR. Muslim no. 1164)
Penjelasan Ulama:
- Puasa Ramadan = 1 bulan x 10 = 10 bulan
pahala
- Puasa 6 hari Syawal x 10 = 60 hari ≈ 2
bulan pahala
- Total = 12 bulan = 1 tahun
Ini bentuk karunia Allah
atas umat Nabi Muhammad ﷺ yang diberikan pahala besar untuk amal yang ringan.
2. Tata Cara Puasa Syawal
Sesuai Sunnah
Waktu Pelaksanaan:
- Setelah Idulfitri, mulai 2 Syawal
hingga akhir bulan Syawal.
- Tidak harus berurutan, boleh acak
(misal: 3 hari di awal, 3 hari di akhir).
- Boleh digabung
dengan puasa Senin & Kamis.
Syarat dan Adab:
- Lakukan setelah menyempurnakan puasa
Ramadan.
- Jika ada utang puasa Ramadan,
lebih utama untuk qadha dulu.
- Namun, sebagian ulama membolehkan
mendahulukan Syawal lalu qadha.
Pendapat yang hati-hati: qadha
dahulu, baru puasa Syawal, agar mendapat keutamaan sesuai hadits.
Niat:
- Niat dalam hati, sebelum terbit fajar.
- Contoh niat (tidak harus diucapkan):
“Saya niat puasa sunnah Syawal
karena Allah Ta’ala.”
3. Hukum Puasa Syawal
- Hukumnya sunnah muakkadah
(sangat dianjurkan), bukan wajib.
- Puasa ini menunjukkan semangat meneruskan
amal baik setelah Ramadan.
Ringkasan Praktis
|
Hal |
Penjelasan |
|
Waktu |
2–30 Syawal |
|
Jumlah hari |
6 hari |
|
Hukum |
Sunnah Muakkadah |
|
Harus berurutan? |
Tidak |
|
Boleh dicicil? |
Ya |
|
Dalil |
HR. Muslim no. 1164 |
|
Keutamaan |
Pahala seperti puasa 1 tahun
penuh |
Allahu A’lam

Posting Komentar